Surabaya, Comnvironment -- Di tengah tantangan lingkungan akibat menumpuknya sampah plastik, ada sebuah gerakan inisiatif yang lahir dari kolaborasi antara Komunitas Gerakan Abdi Surabaya (GAS) dan kelompok mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPNVJT). Proyek daur ulang sampah menjadi tempat makan dan minum ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah plastik, tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk hidup lebih ramah lingkungan. Kami pun melakukan wawancara eksklusif pada jumat (30/05/2025) kepada Deva sebagai perwakilan GAS, dan Danisha sebagai perwakilan dari kelompok mahasiswa UPNVJT Angkatan 2023. Berbagi cerita tentang semangat, tantangan, dan dampak dari proyek ini.
- Visi Bersama untuk Lingkungan yang Lebih Baik.
Menurut Deva, visi utama GAS adalah menyelaraskan tujuan sosial dan kepedulian lingkungan demi kesejahteraan bersama. "Kami ingin menciptakan solusi praktis yang bermanfaat sekaligus mengurangi dampak sampah plastik," ungkapnya. Sementara itu, Danisha menjelaskan motivasi mahasiswa UPNVJT untuk bergabung dalam proyek ini. "Kami ingin terlibat langsung dalam aksi nyata penyelamatan lingkungan. Kolaborasi ini memberikan kami kesempatan untuk belajar dari komunitas dan menerapkan ilmu komunikasi dalam kampanye sosial", kata Danisha.
| Proses penukaran dari sampah plastik ke tempat makan (Sumber: Dokumentasi Tim Comvir) |
- Proses Seleksi dan Pengolahan Sampah.
GAS menerapkan standar ketat dalam memilih sampah untuk didaur ulang. "Kami memilah sampah berdasarkan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari, melalui tahap quality check untuk memastikan sesuai dengan prosedur daur ulang yang aman," jelas Deva. Proses ini dilakukan di Tempat Pengolahan Sampah Daur Ulang dengan dilakukannya pengawasan yang ketat untuk menjamin keamanan produk akhir, seperti tumbler dan tempat makan.
Danisha menuturkan bahwa mahasiswa tidak terlibat langsung dalam proses daur ulang teknis, tetapi fokus pada sistem penukaran sampah. "Kami merancang sistem reward atau hadiah di mana masyarakat bisa menukarkan sampah plastik dengan produk ramah lingkungan seperti tumbler dan kotak makan yang kami beli dari toko online" ujarnya. Tantangan utama yang mereka hadapi adalah memilah sampah yang layak tukar dan mengelola antusiasme masyarakat yang tinggi. "Kami memastikan produk dari toko online memenuhi standar keamanan dan daya tahan" tambahnya.
| Proses penukaran sampah kepada masyarakat yang dilakukan oleh GAS dan UPNVJT (Sumber: Dokumentasi Tim Comvir) |
- Peran Komunitas dan Mahasiswa dalam Kolaborasi.
Deva menegaskan jika GAS berperan sebagai wadah untuk menyuarakan pengurangan penggunaan plastik. "Kami mengajak masyarakat berpartisipasi menjaga keseimbangan lingkungan melalui sosialisasi langsung di ruang terbuka," katanya. GAS turun ke lapangan, menunjukkan proses daur ulang, dan mengedukasi masyarakat untuk beralih ke produk non plastik.
Sementara itu, Danisha menjelaskan bahwa mahasiswa memanfaatkan keahlian akademik mereka di bidang komunikasi, manajemen, dan perilaku sosial. "Kami membuat poster, banner, dan berinteraksi langsung dengan pengunjung taman untuk menjelaskan pentingnya mengurangi sampah plastik," ujarnya. Mahasiswa juga memilih desain produk yang praktis, ringan dan ramah lingkungan untuk mendorong perubahan kebiasaan masyarakat.
- Tantangan dan Solusi.
Proyek ini tidak lepas dari tantangan. Deva menyebutkan bahwa proses sosialisasi memerlukan beberapa tahap karena kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungan. "Partisipasi masyarakat masih terbatas, jadi kami harus konsisten dalam edukasi," ungkap Deva. Danisha menambahkan jika mahasiswa menghadapi kendala dalam mengelola stok produk dan memilah sampah yang layak tukar. "Antusiasme masyarakat tinggi, tetapi kami harus memastikan stok tumbler dan kotak makan tercukupi," ujar Danisha.
| Infografis kolaborasi antara Generasi Abdi Surabaya dengan Mahasiswa UPNVJT (Sumber: Dokumentasi Tim Comvir) |
- Aksi Kecil, Dampak Besar.
Kolaborasi antara Generasi Abdi Surabaya dan Mahasiswa UPNVJT, yang diwakili oleh Deva dan Danisha, adalah bukti bahwa perubahan lingkungan bisa dimulai dari langkah sederhana. Dengan menggabungkan semangat komunitas dan keahlian akademik, proyek ini tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga menanamkan kesadaran akan gaya hidup ramah lingkungan. Mari dukung inisiatif seperti ini untuk masa depan bumi yang lebih hijau !!!!....
Trinanda Dwi Ratu (atu), Rezico Andrew Agatha Manurung (rez), dan Irfander Rayhan Harfendi Putra (ray) berkontribusi dalam pengerjaan artikel ini.
Penulis: atu
Fotografer: atu
Infografis: rez
Editor: ray
Tidak ada komentar:
Posting Komentar