![]() |
| Gambar salah satu produk Dit Reveille (Sumber: Dokumentasi Tim Comvir) |
Surabaya, Comnvironment -- Di tengah meningkatnya kesadaran isu lingkungan di masyarakat, Dit Reveille telah menjadi pelopor dalam penciptaan furnitur edukatif yang berbasis daur ulang. Pada wawancara eksklusif, selasa (18/03/2025) Prita selaku CEO Dit Reveille membagikan perjalanan dia dalam mengubah sampah plastik menjadi produk berkualitas tinggi yang tidak hanya berfungsi sebagai furnitur, tetapi juga sebagai sarana edukasi tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan.
Mengusung konsep eco-friendly education furniture, Prita, memanfaatkan plastik tipe HDPE (seperti tutup botol dan tutup galon) untuk diolah menjadi berbagai furnitur, mulai dari meja, kursi, hingga papan edukasi yang dapat digunakan di sekolah-sekolah.
"Kami ingin menunjukkan bahwa sampah plastik bukan hanya masalah, tetapi juga bisa menjadi solusi. Furnitur yang kami ciptakan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dirancang untuk memberikan nilai edukatif kepada penggunanya," ujar Prita dalam sebuah wawancara eksklusif.
Produk-produk Dit Reveille hadir dengan informasi mengenai jumlah sampah plastik yang telah didaur ulang dalam proses produksinya. Dengan begitu setiap meja ataupun kursi yang digunakan di ruang kelas akan menjadi pengingat bagi para siswa tentang pentingnya pengelolahan sampah dan juga dampaknya terhadap lingkungan.
Meskipun memiliki konsep yang kuat, perjalanan Dit Reveille tidaklah mudah. Salah Satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah menemukan formula yang tepat dalam mengolah plastik menjadi material furnitur yang kuat dan tahan lama.
"Awalnya, banyak produk yang kami luncurkan gagal karena gosong atau bolong saat diproses. Kami harus terus melakukan riset dan pengujian agar bisa menghasilkan furnitur dengan kualitas terbaik" ungkap Prita.
Selain itu, terdapat tantangan lainnya berupa usaha untuk mengubah pola pikir masyarakat. Furnitur berbasis daur ulang seringkali dianggap sebagai barang sekunder dibandingkan fast product yang diproduksi secara massal dengan harga lebih murah.
Untuk mengatasi stigma tersebut, DIt Reveille aktif melakukan edukasi di media sosial, terutama TikTok dan Instagram. Mereka membagikan konten yang tidak hanya menghibur tetapi juga informatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih produk yang ramah lingkungan.
Harapan Dit Reveille kedepannya adalah dapat menjalin kerjasama dengan lebih banyak institusi pendidikan untuk menghadirkan furnitur edukatif yang memperkenalkan konsep keberlanjutan kepada generasi muda. selain itu, mereka juga berencana untuk memperluas jenis sampah yang dapat diatur ulang menjadi produk baru.
"Kami tentunya ingin terus berkembang, tidak hanya berhenti pada plastik HDPE, tetapi juga berupaya mendaur ulang jenis sampah lain yang dapat diolah menjadi furnitur berkualitas," tutur prita.
![]() |
| Infografis dari perkembangan berdirinya Dit Reveille dalam menciptakan produk furnitur daur ulang (Sumber: Dokumentasi Tim Comvir) |
Dengan visi besar untuk menciptakan perubahan, Dit Reveille membuktikan bahwa inovasi dalam industri kreatif dapat menjadi solusi nyata bagi masalah lingkungan. Mereka tidak hanya menciptakan produk, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya menjaga bumi untuk generasi yang akan datang.
Alfiyah Winstadin Fashla (fia), Rezico Andrew Agatha Manurung (rez) dan Irfander Rayhan Harfendi Putra (ray) berkontribusi dalam pengerjaan artikel ini.
Penulis: fia
Fotografer: fia
Infografis: rez
Editor: ray


Tidak ada komentar:
Posting Komentar